Negeriku Sayang, Negeriku Malang

Indonesia negeri berribu-ribu kepulauan, yang tersebar diwilayah dengan karektertis khas, budaya, kekayaan alam yang terkandung didalamnya laksana permata indah nan cantik. Negeri yang terletak digaris khatulistiwa, yang mendapat sumber daya energi matahari begitu banyak. Negeri yang begitu dimanja sama Tuhan dengan segala macam keanegaraman hayati.

Negeri yang berpenduduk hampir mencapai 250 juta ditahun 2010, dengan 65 persenya berpusat di Pulau Jawa, Negeri yang penguasanya telah menjadikan ajang percobaan model-model pembangunan yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi semata-mata atas nama kesejahteraan rakyat. Negeri yang telah mengesploitasi sumber-sumber daya alam yang ada tanpa kompromi terhadap daya dukung alam yang ada. Negeri yang mengandalkan ekspor bahan mentah dan setengah jati tanpa mau susah payah. Negeri yang tiap tahun penguasanya selalu berpikir bagaimana menambah hutang, tanpa mau berpikir kapan berhenti berhutang.

Sudah hampir 50 tahun lebih kita merdeka, dari penjajah, aroma kemerdekaan dan eferio pembangungan sudah banyak kita rasakan. Segala fasilitas telah ada, kenapa anak negeri ini makin banyak yang miskin, terpinggarkan, digusur dan diusir dari tempat tinggal baik dikota maupun di dalam hutan. Apa yang salah dengan negeri ini? negeri yang indah ini telah terbungkam dengan kasus bank century dan KPK. Politisasi, keserakan, kekuasaan telah dipertontonkan dengan terlanjang dipublik, kita rakyat hanya bisa mengelus dada, dan bertanya kenapa begitu rakus manusia dinegeri ini. Kenapa tidak bijak memandang persolaan demi masa depan negeri ini.

Kini negeriku mulai memetik buah dari suatu kebijakan dan pengelolaan sumber daya alam yang tanpa batas, negeri sekarang mengalami kekeringan dimana-mana, air sumber kehidupan susah dicari, bila hujan berubah menjadi bencana banjir. Hutanku menjadi padang ilang dan lubang-lubang besar menganga yang berisi bahan beracun, ikan-ikan laut mati karena limbah tailing.

Negeri kepulauan ini semakin terpuruk dengan menurunnya tingkat keselamatan dan kesejahteraan warganya, menurun produktivitasnya kemampuan warga dalam merawat jasa layanan alam.

Alam seakan marah pada anak negeri ini, kejadian demi kejadian telah menguras air mata dan rasa kemanusian kita, Bukan hal aneh bila kita dengar kabar kejadian banjir dan longsor yang mewarnai seluruh kepulauan, hingga kepedalaman Kalimantan, dataran tinggi Muara Teweh, hulu Sungai Barito. Belum lagi kebakaran hutan, yang seperti musim liburan datang tiap tahun di Sumatra dan Kalimantan.

Dengan beban utang yang tinggi, tanpa upaya restrukturisasi, negeriku seolah hanya berjalan ditempat, hanya mempunyai mimpi 3 (tiga) bagi penguasanya yang bisa kita lihat: meningkatkan ekonomi, mempertahankan Negara Kesatuhan Repbulik Indonesia (NKRI) dan membayar utang.

Ironis memang negeriku ini, dalam 10 tahun terakhir, 25% hingga 30 APBN kita dipakai untuk membayar utang dan bunga utang yang mencapai 150 trilyun rupiah. Betapa malunya kita pada anak cucu kita kelak, hanya bisa mewariskan hutang dan bencana yang seharusnya tidak dia tanggung.

Namun penguasa negeri ini belum tersadar dengan begitu banyak bencana, harta benda, dan nyawa yang menjadi korban atas kebijakan yang salah. Dengan bangga berkilah kita akan sejahtera dan makmur kedepan dengan jalan memperluas perijinan baru kehutanan, perkebunan, pertambangan, dan industri. Tidakah mereka belajar dari tragedi alam, bahwa hal itu berpotensi merusak lingkungan, tertutupkah mata hati, dan perasaannya.

Sepuluh tahun lagi, negeriku, kaltim tempat aku berbijak dan tinggal, akan jadi cerita yang indah untuk dikenang, hutan Kalimantan yang lebat, hijau dan rintang, telah habis dan berubah menjadi padang pasir, disana disini banyak lubang-lubang sumber berbahaya akibat tambang, pulau-pulau kecil yang hilang akibat dikeruk. Pesta mutiara hitam pada saatnya akan habis di Kaltim, mau dibawa mana kita? Masih bisakah kita minta tolong dan menuntut pada penguasa negeri yang salah ambil kebijikan. Kami disini sedang menunggu bencana akibat ulah beberapa anak negeri yang salah urus negeri ini ?

Bangkitlah anak negeri lakukan sesuatu yang besar untuk membangun negeri ini dengan katakan stop illegal logging , stop ijin pertambangan dan ijin perkebunan.


Kotijah


Artikel telah diterbitkan pada ini

Copyright 2010 - Siti Khotijah. Diberdayakan oleh Blogger.