Nasib Anggrek Hitam di Kabupaten Kutai Barat

Paradigma baru dalam pembangunan kehutanan mengalami pergeseran orintasi, yang semula ditekankan pada hasil hutan kayu menjadi hasil hutan non kayu. Berbagai produk kayu dihasilkan hutan, antaranya adalah pemanfaatan tumbuhan hutan sebagai obat, jasa hutan sebagai penyerap karbon, kegiatan ekowisata, dan produk dari kegiatan perlebahan serta tanaman hias, salah satu yang dibudidayakan keberadaannya yakni anggrek .

Anggrek merupakan tanaman hias yang mempesona dan indah untuk dinikmati sebagai ciptaan Tuhan. Berbicara anggrek dikalimantan Timur, pasti kita akan menunjuk Kabupaten Kutai Barat yang mempunyai tanaman anggrek yang indah dan cantik, yakni anggrek hitam .

Anggrek hitam atau Coelogyne pandurata lind merupakan salah satu jenis anggrek alam yang hanya tumbuh di daerah tertentu, keindahan dan keunikan anggrek hitam telah dijadikan maskot kalimantan timur

Untuk menjaga dan melastarikan keberadaan spesia anggrek hitam, yang hanya tumbuh dan berkembangbiak dikabupaten Kutai barat . Seiring dengan waktu kian hari keberadaan anggrek hitam makin punah akibat ulah manusia berupa: illegal logging, illegal maning, alih fungsi lahan untuk perkebunan sawit, maka pemerintah daerah Kabupaten Kutai Barat melakukan upaya reboisasi ulang dengan memperbaiki infrastruktur dan pengelolaan pada Taman Kersik Luway.

Taman kersih luway Kabupaten Kutai Barat merupakan taman yang unik, keberadaanya yang berada dipadang pasir ditengah-tengah hutan tropis. Pada zaman dulu tempat ini menjadi objek pemujaan masyarakat dayak. Taman Kersih Luway dianggap sebagai tempat suci dan disakral bagi suku dayak sampai sekarang, hal ini berkaiatan dengan kepercayaan bahwa anggrek hitam yang tumbuh disana sebagai tumbuhan yang sakralkan bagi masyarakat setempat. Jika mengambil anggrek hitam yang ada Taman tersebut, justru sebagai suatu pelanggaran hukum adat yang sulit diampuni, dan sanksinya berat. Anggrek hitam telah menjadi bagian hidup dan kehidupan bagi masyarakat dayak Tunjung dan dayak Benuaq,.

Namun akibat kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan di daerah. Isu pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim, dan ulah manusia dalam mengeskpoiltasi sumber daya hutan secara berlebihan, keanekaragaragaman hayati yang unik, akan hilang dan punah, tidak terkecuali nasib anggrek hitam yang hanya akan tinggal cerita.

Keindahan anggrek hitam yang tidak seindah nasibnya kini, perlu adanya upaya membangun kesadaran setiap orang terhadap lingkungan hidupnya dan upaya penyalamatan terhadap kekayaan keanekaragama hayati kita. Membuat sesuatu perubahan yang kecil dalam pola pikir masyarakat dan birokrat kita untuk menghasilkan sesuatu besar seperti yang telah lakukan pada tahun 1962 dengan terbitnya buku ” The Silent Spring” atau musim semi yang sunyi karangan Rachel Carson telah mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesadaran lingkungan hidup didunia,

Dalam bab 1 bukunya itu Carson bercerita tentang hari depan, antara lain penyakit misterius yang telah menyerang ayam, sapi, dan domba. Hewan-hewan tersebut sakit dan mati, semua orang bicara kematian baik petani, dokter yang menangani masalah tersebut. Kematian yang tiba-tiba tidak dapat diterangkan penyebabnya, terjadi tidak hanya terhadap orang-orang dewasa saja namun terjadi juga pada anak-anak yang tiba-tiba menjadi sakit waktu bermain dan meninggal dalam beberapa jam saja.

Sudah saatnya ini kita membangun suatu komitmen bersama antara pemerintah daerah Kabupaten Kutai Barat, stakeholder dan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan anggrek hitam agar tidak punah. Kedepan dengan otonomi daerah yang luas, seyognya pemerintah daerah Kabupaten Kutai Barat secara bijak membuat kebijakan untuk menghentikan segala upaya perusakan hutan di Taman Kersih Luway. Stop illegal logging, stop illegal maning dan stop ijin perkebunan sawit di Kutai Barat.


Kotijah


Artikel telah diterbitkan pada ini

Copyright 2010 - Siti Khotijah. Diberdayakan oleh Blogger.